Jejak Goresan Pena Seorang Pendidik Jenri Ambarita - Bijaksanalah memanfaatkan setiap kesempatan yang adad karena kesempatan yang sama belum tentu datang untuk kedua kalinya - Berjuanglah sejauh yang kamu mampu bukan sejauh yang kamu mau - ulat tidak perlu menjelaskan jika kelak akan menjadi kupu-kupu

KONSISTEN

3 + 4 = 7

5 + 2 = 7

6 + 1 = 7

Mengapa ketiga pernyataan diatas kita sebut BENAR?

Didalam filsafat ada teori kebenaran yang disebut dengan TEORI KOHERENSI.  Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa berdasarkan teori koherensi, suatu pernyataan dianggap BENAR, bila pernyataan itu bersifat koheren atau KONSISTEN dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.

Jika kita menganggap bahwa "semua manusia pasti akan mati" adalah suatu peryataan yang benar, maka pernyataan bahwa "si Polan adalah seorang manusia dan si Polan pasti akan mati" adalah benar pula, sebab pernyataan kedua adalah KONSISTEN dengan pernyataan yang pertama.  Hal ini memiliki prinsip yang sama dengan penjumlahan diatas.

Matematika ialah bentuk pengetahuan yang penyusunannya dilakukan pembuktian berdasarkan teori koheren.  Sistem Matematika disusun diatas beberapa dasar pernyataan yang dianggap benar yakni AKSIOMA.  Dengan mempergunakan beberapa aksioma maka disusun suatu TEOREMA. Diatas teorema maka dikembangkan kaidah-kaidah matematika yang secara keseluruhan merupakan suatu sistem yang konsisten. Dengan demikian, persyaratan agar suatu jalan pikiran menghasilkan kesimpulan yang benar ialah bahwa secara deduktif setiap pernyataan haruslah KONSISTEN. 

Bagaimana jika hal ini kita hubungkan dengan hidup kita?  Apakah kita termasuk sebagai orang yang KONSISTEN? 

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konsisten berarti tetap, tidak berubah-ubah, ajek, selaras, taat asas, sesuai atau selaras antara ucapan dan perbuatan.

Sikap konsisten berhubungan dengan integritas diri. Orang yang konsisten adalah orang yang akan melakukan apa saja yang ia katakan, dan melakukannya bukan sekali-sekali atau kadang-kadang yakni bergantung mood, atau bahkan saat dibutuhkan saja.  Namun, ia akan melakukan apa saja yang ia katakan dalam jangka waktu yang sangat panjang bahkan seumur hidupnya.

Orang yang konsisten pasti adalah orang yang dapat dipercaya. Orang lain tidak akan takut berdekatan dengannya.  Mereka akan sangat merasa aman ketika berelasi dengannya. Hidupnya benar-benar dirasakan begitu manis bagi orang lain.  Tidak hanya itu, keuntungan lain yang akan didapatkan dari sikap konsisten ialah bahwa sikap konsisten merupakan salah satu kunci kesuksesan.  Tidak ada orang yang sangat sukses dalam hidupnya namun memiliki sikap yang berubah-ubah atau tidak konsisten. 


Siapa yang tidak mengenal Immanuel Kant? Ia adalah seorang ahli Matematika, ilmu alam dan ahli filsafat Jerman.  Ia banyak menghasilkan karya Ilmiah yang menghantarkannya mendapatkan gelar Profesor di Konigsberg pada tahun 1770.  Bahkan satu-satunya orang yang dapat menyatukan pandangan filsafat Idealisme dan Empirisme yang pada waktu itu kedua pandangan ini selalu dipertentangkan.  Taukah apa yang menjadi salah satu rahasia dari kesuksesannya? Mari lihat hidup Kant seperti yang dituliskan oleh Khoe Yao Tung berikut ini.

Immanuel Kant adalah orang yang unik, tinggi badannya hanya sekitar 152 cm.  Keseharian hidupnya sangat rutin dan teratur.  Ia tidak suka bepergian ke luar kota.  Seumur hidupnya tidak pernah meninggalkan kota tempat tinggalnya.  Paling jauh Kant pergi 20 KM dari tempat kelahirannya di Konigsberg.  Seluruh hidupnya dijalankan di kota tersebut, hingga ia mati dan dikuburkan di sana.  Segalanya dilakukan rutin, teratur, dan tepat waktu.  Orang-orang sekitarnya tahu dengan tepat kapan Kant keluar rumah dan kapan berolahraga.  Kecepatan berjalannya pun teratur dan konstan.  Tetangga-tetangga di sekitar bahkan dapat mencocokkan jam mereka di rumah melalui lalu-lalangnya jam keberangkatan dan pulang Kant. 


Apa yang dapat kita pelajari dari cara hidup orang besar ini?  Ya... Kant adalah orang yang konsisten.  Ia bukan orang yang berubah-ubah atau plin-plan.  Orang-orang dapat mempercayainya.  Dan bukankah ia menjadi orang yang begitu sukses?  Jika demikian, mengapa kita tidak tertarik untuk menjadi orang yang konsisten juga?  Tentu saja hal tersebut tidak mudah dan tidak akan jadi hanya dalam semalam saja.  Sikap konsisten harus dibentuk dalam niat yang kuat (komitmen) di dalam hati, diterapkan dalam hidup hingga terbentuk sebuah kebiasaan baik untuk menjadi sebuah karakter yang kuat.

Kita dapat belajar konsisten mulai dari hal sederhana, sebagai contoh dalam hal perkataan dan perbuatan.  Beberapa hal yang dapat kita lakukan ialah sebagai berikut :

1. Buatlah janji hanya jika kita mampu memenuhinya. Ini berarti kita tidak boleh sembarangan berucap janji kepada siapapun termasuk kepada diri sendiri.

2. Buatlah tujuan yang spesifik dan realistis, sebagai contoh jika target  membaca satu bab sebuah buku dengan tuntas sehari tidak realistis, maka berjanjilah kepada diri sendiri untuk membaca setidaknya 10 halaman setiap hari.  Jika kita ingin menjadi orang yang fasih berbahasa Inggris tetapkan setiap hari minimal 15 menit untuk belajar bahasa Inggris. Hal ini juga dapat berlaku untuk bidang olahraga, kesehatan dan lain sebagainya.  Tidak perlu terlalu lama dan banyak, yang terpenting adalah dilakukan secara konsisten.

3. Buatlah memo atau alternatif lainnya ialah mengajak sahabat untuk berkomitmen secara bersama-sama sehingga dapat saling mengingatkan dan memberi semangat, mengapa demikian? Sebab mengubah kebiasaan bukanlah perkara yang mudah.  Membentuk kebiasaan baik untuk mencapai keberhasilan diperlukan semangat juang yang pantang menyerah. 

4. Jika kita sudah berhasil menyelesaikan sesuatu jangan lupa berikan hadiah kepada diri sendiri untuk memacu semangat kembali.  Kita dapat mengambil waktu untuk menonton film favorit, jalan-jalan, makan direstoran atau belanja suatu barang yang sudah lama diidam-idamkan.

Sekali lagi penulis menyadari, hal ini tentulah tidak mudah.  Namun, jika kita mengingat hasil yang akan kita dapatkan melalui sikap konsisten ini begitu menarik, maka bangkitlah... ! Kerahkan semua tenaga yang ada untuk memulainya sambil terus memohon kekuatan dari Tuhan.  Kiranya Tuhan menganugerahkan keberhasilan yang besar bagi kita semua.

Salam Sehat dan Salam Semangat. (EY) 



1 Komentar

  1. Mks pak Jenri Ambarita... Semoga saya biss mewujudkan diri menjadi konsisten

    BalasHapus